The New Taman Lalu Lintas Ade Irma Suryani, Bandung.
Kemarin lusa (8/10), tiba-tiba Ragil ngasih tau kalau dia dikasih libur hari senin (9/10) satu hari aja. Kebetulan sekali karena sudah merasa jenuh di rumah dan minggu-minggu ini uninspired banget untuk nulis blog. Artinya, sudah butuh refreshment. Tentunya simple refreshment a la kami, yang gak perlu keluar uang banyak. Karena bulan ini banyak yanh perlu dibayar, makanya kami memutuskan untuk pergi ke satu tempat yang bisa ajak Maleek lari-larian tanpa ujungnya minta ke game master haha.
Kebetulan sekali beberapa hari sebelumnya saya sempat liat artikel tentang taman lalu lintas (di Bandung) atau taman Ade Irma Suryani sudah di revitalisasi. Dan sebelum revitalisasi saya dan Maleek sudah pernah 2x ke taman lalu lintas. Penasaran seperti apa taman lalu lintas yang baru kayak gimana. Akhirnya saya browsing dulu harga tiketnya. Di salah satu artikel saya liat 7000.- /orang tiket masuknya. Oke, cocok dong ya untuk tema low budget kemarin.
Sengaja bangun pagi tanpa santai-santai dulu karena sepertinya datang kesana memang harus dalam kondisi tidak hujan karena 80% outdoor dan banyak jalan yang masih tanah. Karena juga musimnya lagi sering hujan tiba-tiba. Oh iya karena dalam tema low budget, sengaja juga saya siapkan bekal untuk ngemil disana yang artinya gak perlu jajan gak penting haha. Dan bawa air minum di botol sendiri.
Sesampainya disana, kami memang sudah bisa merasakan si revitalisasi itu dari luar. Agak kehilangan suasana taman bermainnya karena ternyata pedagang-pedagang disamping pintu masuk sudah tidak ada. Dulu, banyak penjual cemilan, mainan anak dan balon yang berjualan di depan. Sekarang tidak ada satupun, hanya ada beberapa kursi minimalis saja untuk duduk-duduk. Biaya parkirnya 3000.-, iya sebelum masuk kami sudah diberi tahu petugas parkir nanti pulang bayar 3000.- untuk parkir.
Gak menunggu lama, karena Maleek sudah bawel sekali nanya kereta. Kami menuju loket penjualan tiket. Dan agak kaget, karena di kacanya ditulis "tiket Rp. 6000.-/per orang" yang sebelumnya saya berpikir 7000.- seperti di artikel yang saya baca. Saya gak sempat nanya mungkin yang 7000.- itu hanya weekend saja. Kami bayar 18.000.-/3 orang berarti. Senangnya a la emak-emak padahal hanya berkurang 3000.- dari budget hahaha..
Saya lihat Maleek (dan bapaknya) excited sekali. Langsung lari kecil ke papan informasi dan cari area yang menarik. Oh iya, saya agak lupa dulu kayak gimana di pintu masuk. Hanya kemarin saya lihat, ada beberapa rambu lalu lintas yang dibuat sangat besar dan cocok untuk dijadikan spot foto. Setelah itu kami menuju area yang dibuat menyerupai mini kota. Beberapa bangunan mini seperti sekolah, mini market, pom bensin, kantor pos yang berseberangan dan diberi jarak oleh mini jalan raya lengkap dengan perempatan yang diberi traffic light. Lucu banget.. gemes.. biasanya dipakai untuk anak-anak bersepeda. Itu letaknya di sisi kiri dari pintu masuk.
Sambil jalan cari area lain kami ke arah tengah, kami menemukan sungai buatan lengkap dengan jembatannya. Ini yang saya suka dan sepertinya saya belum pernah liat di TLL (taman lalu lintas saya singkat) sebelum di revitalisasi. Beberapa foto disini hasilnya bagus gak seperti lagi ada di taman bermain anak. Gak menunggu lama, karena Maleek gemas pengen lari-lari terus. Akhirnya kami menyebrangi jembatan yang mengarah ke sisi kanan. Masih ada ayunan warna warni, yang dari jaman TLL dulu memang sudah ada. Jungkat-jungkit, perosotan dan mainan anak yang "taman bermain" sekali. Oh iya senangnyaa... ketika lihat patung-patung hewan masih ada. Ada jerapah, gajah, unta dll. Hanya dipindah posisi saja dari TLL jaman dulu.
Karena belum ke TLL rasanya kalau belum naik kereta mini. Kami berjalan menuju teriminal mini kereta lengkap dengan loket tiketnya. Karena temanya tetap low budget, saya lihat dulu berapa harga tiketnya haha. Ternyata cuma 5000.-/orang. Oke, 15000.-/3 orang. Sayangnya, ketika kami sampai keretanya sudah jalan. Berarti kami harus menunggu keretanya datang lagi. Sekitar 10 menitan kali ya.. sambil menunggu kereta datang kami lihat ada beberapa ruangan dengan nuansa sekolah. Ternyata memang betul, ada Taman Kanak-kanak. Namanya TK Ade Irma Suryani sesuai dengan nama asli Taman lalu lintas. Saya dan Ragil memutuskan untuk tanya-tanya dan minta brosur ke petugas kantor TK. Dan senangnya dengan ramah kami disambut seorang guru yang kebetulan sedang break. Dan kagetnya lagi ternyata biaya sekolahnya masih sangat masuk akal dibanding dengan sekolah lainnya yang sudah menyaingi biaya masuk kuliah haha.. (kalau mau tahu lengkapnya boleh tanya di kolom komen di bawah ya..).
Tepat setelah selesai tanya-tanya soal sekolah, keretanya datang. Dan kami langsung duduk di gerbong yang masih kosong. Gerbong warna merah bergambar lightning mcqueen tokoh cars kesukaan Maleek haha. Iya gerbongnya tidak ditutup pintu disamping-sampingnya hanya ditutup rantai yang kami lupa tutup. Ini sebaiknya anak-anak memang harus duduk dan gak boleh petakilan. Meskipun keretanya dengan kecepatan rendah tapi sangat berbahaya kalau sampai anak jatuh keluar. Rute kereta ini mengelilingi TLL, jadi lumayan sekitar 10 menit kami bisa menikmati pemandangan TLL dari kereta.
Oh iya, kereta ini kereta lama. Karena kereta barunya belum selesai dibuat. Kereta barunya lebih minimalis dan tidak warna warni. Dominan warna off white kalau gak salah, sangat berbeda dengan kereta jadul yang kami tunpangi yang setiap gerbongnya beda warna dan gambar. Secara keseluruhan TLL baru ini dilengkapi dengan tree house, bagus sekali. Tapi karena harus copot sepatu kami gak naik ke rumah pohonnya. Ada sebuah mobil bermerk terkenal yang dipasang miring diketinggian beberapa meter dari tanah. Ada track jalan kaki yang dibuat menurun dan menanjak. Ada ruang serba guna dan ada beberapa tempat untuk duduk-duduk semi outdoor lengkap dengan colokan listrik. Lebih kekinian, lebih rapi dan lebih bersih dari TLL jaman dulu.
Setelah hampir semua sisi kami kunjungi. Akhirnya kami duduk sebentar sambil makan pisang goreng yang dibawa dari rumah. Saya sempat berpikir, ini bener-bener hiburan rakyat sederhana. Yang letaknya di tengah kota Bandung. Yang sepertinya semua kalangan akan happy kalau datang kesana. Iya, saya lihat banyak keluarga datang kesana, banyak preschool, TK, SD yang field trip ke TLL.
Oh iya, dulu, di dalam area TLL banyak sekali orang berjualan. Dari jualan es krim, mainan, makanan ringan sampai makanan berat, minuman sampai badut icon snack anak-anak juga ada. Sekarang sudah tidak banyak, beberapa dirapikan dibuat satu area saja. Memang terkesan lebih sepi, tapi sangat lebih rapi dan bersih dari sampah jajanan. Semoga pedagang sebelumnya sudah dapat tempat layak untuk berjualan ya..
Nah, setelah 2 jam kami jalan-jalan di TLL. Dari jam 9 pagi sampai jam 11. Tenaga sudah hampir habis, cuaca sudah mulai mendung dan rasanya hampir semua area sudah didatangi. Kami memutuskan untuk pulang, karena juga saya dan Ragil punya rencana hunting mixer dan oven. Dengan hati yang happy dan dengan hanya Rp. 39.000.- kami mengisi libur 1 harinya bapak dengan sangat low cost, menyenangkan dan berkesan (bukan untuk Maleek saja, untuk orang tuanya juga.) Meskipun wajib sekali bawa lotion anti nyamuk (yang saya lupa bawa) atau minyak lavender anti nyamuk (karena banyak pepohonan pasti banyak nyamuk) tidak menghalangi keseruan kemarin.
Untuk ibu-ibu dan bapak-bapak yang perlu jalan-jalan edukatif, low budget dengan tema outdoor. Kapan-kapan coba datang Taman Lalu Lintas asalkan tidak sedang hujan.. kurang dari Rp. 50.000.- kami sudah bisa mengisi libur singkat dengan happy.
Thanks for reading, have a nice day!
Comments
Post a Comment