Ngobrol serius | Andry "joe" Novaliano #2

Ngobrol serius
|
Andry "joe" Novaliano #2


Asli... nervous banget mau nulis soal Joe. Saya takut salah tulis. Takut nanti ribuan penggemarnya kecewa sama saya.. haha. Gak apa-apa ya.. karena saya masih amatiran maka maklumilah.

Ini nih jawaban-jawaban dari pertanyaan saya ke Joe.

Siapa sih joe? 

"Nama gue Andry ‘Joe’ Novaliano,
biasa dipanggil Andry, Joe, atau ‘bro’ kalo untuk yang belom kenal-kenal amat."

Pasti banyak yang pengen tahu, kenapa ada panggilan Joe?

Ternyata nama ‘Joe’ itu diambil dari nama idolanya Billie Joe Armstrong, pentolan dan frontman dari grup band Green Day. Karena grup itulah awal mula seorang Joe mengenal dunia musik, khususnya gitar.


Sebagai pemuda scorpio yang cenderung pendiam, ketus, penggerutu, sedikit humoris dan sering dijadikan tempat curhat ini, gitar adalah salah satu minat yang akhirnya menyelamatkan dia dari pergolakan masa remaja dan terhindar dari pergaulan yang dinilai negatif oleh masyarakat, warga dan tetangga.

(Pemilik akun instagram @andryjoenovaliano ini jarang sekali bicara kehidupan pribadinya. Dari pekerjaan, nge-band sampai bicara soal keluarga. Disini nih.. kesempatan saya untuk lebih banyak tahu soal dia.)

Bandung, kota yang dipilih Joe untuk melanjutkan pendidikan dan mendalami passionnya dalam bermusik.

Keberuntungan sepertinya ada pada dia ketika melewati masa pendidikan menengah atas dan lolos saat seleksi UMPTN membawa laki-laki yang gemar mengoleksi hot wheels ini ke salah satu Universitas Negeri di bilangan Jawa Barat. Fakultas Ilmu Sosial Politik dengan jurusan Antropologi Sosial, awal jalannya untuk berkenalan lebih jauh dengan dunia musik, bukan studinya. Ya, motifnya berangkat ke Jatinangor atau Bandung adalah untuk memuaskan hasratnya bermusik, bukan untuk studi. (Haha.. ada-ada aja..)

Hingga di tahun keduanya seorang Andry mencoba peruntungannya kembali di seleksi universitas dan membawanya ke kampus yang sama, namun kali ini di Fakultas Ilmu Komunikasi. Double degree antara antropologi dan broadcasting bukan kombinasi yang biasa ya.., ia pada akhirnya harus memilih untuk fokus ke studi broadcasting saja. hingga Joe lulus. Joe bilang ; "dipaksa lulus lebih tepatnya, karena durasi kuliahnya yang sudah menjelang ‘injury time’." Haha..

Awal mula karier Joe hingga saat ini.

Memulai petualangan kehidupan sebenarnya di dunia nyata, yaitu dunia kerja. Dan Joe menolak untuk meneruskan usaha keluarga karena lebih memilih jalan sendiri walaupun harus merintis dari nol, seorang Andry "Joe" mengawali sepak terjang kariernya di salah satu bank BUMN, tapi seperti sudah "garisNya", Joe bilang, "ternyata dunia yang lagi gue jalanin memang berlawanan dengan passion gue".

Beberapa waktu setelah itu ia mulai fokus ke studi yang ia jalani selama beberapa tahun pendidikannya,Joe akhirnya bekerja di Stasiun radio U Fm Bandung. Lalu, Seiring berjalannya waktu, ia juga mencoba peruntungan kembali di bidang broadcasting yang membawanya ke 101,3 Oz Radio Bandung. Cukup hanya beberapa tahun saja di sana, kemudian ia memilih meneruskan kariernya dengan bekerja sebagai Event Executive di Hotel Villa Ombak, Gili Trawangan, Lombok. Lagi-lagi passionnya tidak begitu tersalurkan.


Keberuntungan kesekian kalinya berpihak pada Joe, hingga datang tawaran untuk bergabung dengan Delta FM Jakarta, Joe bilang ; "tanpa pikir panjang gue, iya-in". Beberapa tahun iya meneruskan kariernya di Delta FM. Dan di beberapa tahun terakhirnya Joe berkarier, ia memutuskan untuk bergabung dengan Radio ternama di Jakarta, di 91,6 Indika Fm Jakarta dan 96,7 Hitz Fm. Dan belum cukup sampai disitu kariernya, setelah "lulus" dari 2 radio ternama di Jakarta tadi, kini Joe bekerja di salah satu startup company bernama Inspigo, yang bergerak dalam bidang skill learning/education.

Gimana? Masih mau tahu sisi lain dari Joe? Kamu lebih kenal Joe sebagai broadcaster atau sebagai  yang ini? Dan ini adalah bagian yang paling ditunggu sama saya.. haha.

Kenapa sih lo suka musik dan pilih nge-band ?

"Ngeband tuh, apalagi main gitar,menurut gue itu usaha untuk numpahin ekspresi aja, gak perlu jago-jago amat lah, cuma menuhin hasrat ingin tahu. Kalau orang mungkin beda-beda minat dan hobby-nya, kebetulan gue ketemunya sama ini aja, hahaha. Alasannya cuma musik tuh bikin happy."

"Apalagi bisa main musik sama teman-teman, berkomunikasi, nambah pergaulan dan lain-lain. Alasannya sesimpel itu." Jawabnya..

"Dulu band banyak, banyak banget. Hampir semua genre, yaa buat apa juga sih membatasi genre, karena gue orangnya pengen bisa, kalau musik style ini gak bisa ya pengen bisa, musik itu kayak gitu ya gue juga pengen bisa. Gitu aja. Jadi, dulu tuh band banyak banget,dari yang paling metal sampe yang paling pop."

"Dulu pernah sama band metal namanya Godless Symptoms, bikin album. Sesekali jadi gitaris bantuan untuk Sarasvati, Hollywood Nobody, Tulus. Dan sekarang aktif sama band sendiri, namanya Terapi Urine, band grindcore suka-suka dan seenak dengkul, karena gak mentok sama musik kerasnya aja, bisa kombinasi sama musik lain sesuka kita. Intinya sih buat ketawa-tawa sendiri aja. Kalo ada yang suka syukuuur,kalo enggak juga gapapa, hahaha."


"Kebetulan band Terapi Urine ini kan awal mulanya di Bandung, tapi karena sejalan dengan waktu, setiap personilnya pisah kota, ada yang karena pekerjaan, keluarga dan lain-lain. Tapi yaa itu, semua punya passion yang sama, masih mau band-bandan, jadi beda kota juga gak jadi masalah, tinggal atur waktu aja mau kapan dan dimana. Bahkan kita suka tour ke kota lain (walaupun masih sekitaran pulau Jawa saja) sampai paling jauh ke beberapa kota di Malaysia. Tujuannya sih cuma dua; senang-senang dan jalan-jalan."


(Terapi urine baru-baru ini merilis albumnya yang berjudul Petenteng. Uniknya, band dengan penampilan nyentrik ini merilis mini album barunya di instagram. Iya betul di @terapiurine.petenteng . Mini album yang berisi 9 lagu sekaligus video liriknya dengan durasi kurang dari 1 menit setiap lagunya itu, berhasil meraih seribu lebih followers di akun yang dibuat berbeda dengan akun band terapi urine sendiri, @terapiurine. Untuk tahu lebih banyak soal terapi urine teman-teman boleh visit dan follow akun-akun Instagram di atas. Atau klik ;
https://terapiurine.bandcamp.com/)

Nah, Joe. Terus gimana cara atur waktu antara kerja dan nge-band?

"Hmm..Cara atur waktu antara kerja dan band. Menurut gue, konsep paling jitu adalah DISIPLIN. Tau kapan harus penuhi tanggung jawab dan tau kapan harus senang-senang. Realistis juga perlu, karena kadang manusia maunya enak terus, happy terus. Gak ada tuh yang model begitu, semua harus atur sendiri. Harus tau porsi masing-masing. Dan tau mana yang harus jadi prioritas. Kalo pekerjaan yang harus jadi prioritas utama, ya selesaikan dulu, baru nanti senang-senang. Pepatah berakit kehulu berenang ke tepian, bersakit dahulu bersenang-semang kemudian itu memng betul sih.. Tapi sekali lagi, kuncinya adalah displin. Tau waktu. Di kitab suci Al-Quran aja disebut kalau manusia yang menyia-nyiakan waktu termasuk orang yang merugi." Imbuh sulung dari 4 bersaudara ini.

Sebagai anak band, apa sih suka dukanya ngeband?

"Simpel juga. Duit habis, hahahha. Tapi kalo dari band gue, semua sadar kalo dari musik yang kita mainin sekarang itu gak akan jadi duit, kita semua sadar itu. Dan kita emang main disini karena untuk pelampiasan aja. Untuk senang-senang. Toh, kalaupun memang ada duitnya yaa itu kita anggap bonus aja."


Pernah gak sih selama nge-band ngerasa gagal?

"Pernah ngerasa gagal? Hmmm.. Tapi dalam konteks apa dulu. Kalau kegagalan jadi musisi yang ditonton jutaan orang, masuk televisi, disoraksoraikan dan dielu-elukan penggemar? Tentu gagal. Tapi kalo tolak ukurnya kebahagiaan? Gak, gak sama sekali. Kalau gue ngeband untuk bahagia, tentu gue gak pernah ngerasa gagal."

Apa sih cita-cita atau harapan lo yang belum terrealisasi?

"Punya studio sendiri. Minat gue di bidang audio ngebawa gue mikir kalau gue harus punya studio kerja sendiri, kerja dari rumah, kalau kerja di bidang yang disukai, kan gak berasa kerja. Justru bakalan dijalanin dengan suka cita. Dan kalau yang belum terrealisasi sih kayaknya berbakti sama orang tua. Entah yaa, kayaknya masih kurang. Walaupun masih terus usaha. Tapi yaaah, pengen ngeliat orang tua bangga bahagia aja, itu aja sih."


Terakhir Joe, apa sih yang bikin lo jadi seperti sekarang ini?

"Disiplin, persistence, die trying. Kalau udah suka sama bidang/minat yang disukain, kerjain terus aja, gali lebih dalam kalo perlu, nanti seiring berjalan waktu, tanpa disadari kita akan menjadi ahli di hal/bidang yang kita dalami. Gak pernah menyerah dan terus usaha. Ikutin kata hati dan tau batas. Realistis juga perlu, kadang kita juga harus tau porsi kemampuan diri."

"Tapi yang paling penting..
jangan pernah menyerah dan terus berusaha. Percayalah, usaha itu gak akan menipu hasil."

"Die hard or die trying." Tutup laki-laki berdarah minang ini.







Comments